Optimalisasi Program Pertukaran Pelajar antar Universitas
Di era globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan kompetisi lintas wilayah menjadi sesuatu yang tak terhindarkan. Hal ini mengharuskan Indonesia untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas melalui penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan keterampilan masa kini. Salah satu cara untuk mengembangkan keterampilan adalah melalui program pertukaran pelajar yang telah ditempatkan sebagai salah satu program unggulan dalam rencana Kampus Merdeka. Tertulis di Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 3 Tahun 2020, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui program pertukaran pelajar, antara lain: transfer pengetahuan dan mengurangi disparitas pengetahuan antar perguruan tinggi, pengembangan sikap saling menghargai dan kepekaan terhadap kondisi sosial dan masyarakat, serta membangun persahabatan antar suku, bangsa dan budaya. Akan tetapi dengan tereksposnya para pelajar kepada pendidikan dan masyarakat di luar negeri, mereka juga mampu untuk mengembangkan kemampuan yang bersifat afektif dan psikomotorik. Misalnya kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, komunikasi, komunikasi dan kreativitas atau kemampuan penemuan yang justru sangat dibutuhkan dalam persaingan global.
Sehubungan dengan tujuan tersebut, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM) telah melakukan berbagai upaya internasionalisasi untuk mendorong aktivitas pertukaran pelajar bagi para mahasiswa. Upaya-upaya tersebut meliputi perluasan kerja sama dengan mitra perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri, dibentuknya International Undergraduate Program (IUP), dan penyusunan skema transfer nilai dan penyetaraan pembelajaran dengan universitas mitra. Sejak pertama kali dilaksanakan di tahun 2011, hingga saat ini FISIPOL telah mengirimkan sekitar 391 mahasiswa ke 53 universitas mitra di 34 negara. Melalui aktivitas pertukaran pelajar, para mahasiswa tidak hanya mengembangkan kemampuan akademiknya sesuai dengan minat yang dimiliki tetapi juga menambah keterampilan untuk berjejaring, bernegosiasi dan berpikir kritis.
Akan tetapi, di balik keuntungan yang didapatkan mahasiswa melalui program pertukaran pelajar, pelaksanaannya harus dihadapkan beberapa kendala. Pertama adalah pandemi COVID-19 yang membatasi mobilisasi masyarakat baik di dalam negeri maupun antar negara, sehingga program pertukaran pelajar harus diberhentikan untuk sementara. Kedua adalah keterbatasan informasi terkait ketersediaan pilihan universitas dan kuota bagi mahasiswa yang ingin melakukan pertukaran pelajar. Terakhir adalah skema transfer kredit yang masih belum jelas dan transparan sehingga beberapa mahasiswa belum bisa mentransfer nilai yang mereka dapatkan melalui program pertukaran pelajar.
Maka dari itu, melalui program Hibah Merdeka Pelajar, Unit Inovasi Akademik dan Global engagement Office FISIPOL mengadakan bebrapa kegiatan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi kegiatan pertukaran pelajar yang telah berlansgung selama ini. Kegiatan tersebut antara lain:
- Revitalisasi data mobilisasi dan kerjasama internasional
- Pembentukan skema pertukaran pelajar
- Pemutakhiran sistem web GEO FISIPOL
Melalui tiga kegiatan tersebut, FISIPOL UGM diharapkan dapat terus mendorong terbentuknya lingkungan yang kondusif untuk mahasiswa lokal dan asing untuk saling bertukar pengetahuan, berbagi dan bercerita melalui FISIPOL sehingga upaya internasionalisasi semakin berdampak positif bagi generasi akademisi muda. Keberadaan pandemi COVID-19 juga diharapkan tidak menghambat upaya ambisius ini, karena esensi dari internasionalisasi insan akademisi tidak terbatas pada ruang dan waktu, melainkan pada pengalaman, pengetahuan, serta pemahaman lintas budaya yang didapat. Untuk itu, perlu ada upaya kritis dan tepat sasaran yang perlu dilakukan sehingga tantangan dan peluang di depan dapat dikontrol dengan baik.
sumber artikel dan infografis: Global Engagement Office FISIPOL UGM